Journal Review #4

Information Technology Enabled Process Re-engineering for Supply Chain Leagility


Paradigma ramping dan gesit dapat digabungkan menjadi Leagilitas. Terdapat dua faktor utama pada leagilitas, yaitu ketangkasan perspektif interaksi proses bisnis dan penggunaan IT untuk meningkatkan proses bisnis rantai pasokan. Penelitian ini menyelaraskan BPR dalam mendukung IT untuk penyelarasan leagilitas yang lebih mulus dalam rantai pasokan.

Kerangka kerja di atas adalah pedoman umum yang ditetapkan untuk rantai pasokan leagile yang sukses. Terdapat tiga bagian yakni:

1. Bagian kiri merinci berbagai praktik bisnis tingkat luas yang merupakan bagian dari rantai pasokan

2. Bagian kanan menyediakan alat IT untuk mendukung dan mengotomatiskan hal yang sama.

3. Bagian bawah mewakili langkah-langkah yang terlibat untuk adopsi kerangka kerja.

Penerapan kerangka kerja mencakup lima langkah yang dijelaskan di bawah ini.

1. Analisis status terkini dari penyebaran bisnis, detail organisasi, atau lanskap sistem.
2. Studi kebutuhan untuk memahami dinamika bisnis
3. Pemecahan masalah dengan melibatkan rekayasa ulang proses bisnis
4. Mengevaluasi dampak bisnis
5. Pengukuran manfaat atau kerusakan

Kerangka kerja untuk leagilitas melalui praktik bisnis dan IT diterapkan pada perusahaan manufaktur dalam bisnis Engineer to Order (ETO). Perusahaan dalam kasus ini menyoroti strategi bisnis yang diadopsi untuk aliran material dan informasi antar dan intra perusahaan serta kemampuan teknologi dengan tujuan meningkatkan fleksibilitas dan daya tanggap rantai pasokan. Gambar di bawah menggambarkan bahwa desain proyek dilakukan terpusat di AS, sedangkan pembuatannya dilakukan di daerah yang memiliki pabrik tertentu.
Desain solusi yang diusulkan dalam penelitian oleh tim bisnis ini bertujuan untuk meningkatkan leagilitas bisnis. Berikut solusi yang dapat meningkatkan leagilitas bisnis.
1. Integrasi yang ketat dari modul ERP dan teknologi menghilangkan waktu tunggu dan meningkatkan otomatisasi aliran melalui transmisi otomatis pesanan GDC.
2. Proses bisnis mengurangi waktu tunggu yang tidak perlu di dermaga dan kompatibilitas desain dengan ERP membawa kelincahan persyaratan perubahan.
3. Leagilitas rantai pasokan yang komprehensif melalui koordinasi antara departemen desain, manufaktur, pembelian, dan proyek yang difasilitasi oleh ERP.
4. Pesanan pembelian tunggal menghadirkan kesederhanaan dan kelincahan dengan visibilitas situasi permintaan, desain, serta inventaris yang meningkatkan leagilitas.

Comments

Popular posts from this blog

About This Blog and MIS

About Me