Journal Review
Paradigma ramping dan gesit dapat digabungkan menjadi Leagilitas. Terdapat dua faktor utama pada leagilitas, yaitu ketangkasan perspektif interaksi proses bisnis dan penggunaan IT untuk meningkatkan proses bisnis rantai pasokan. Penelitian ini menyelaraskan BPR dalam mendukung IT untuk penyelarasan leagilitas yang lebih mulus dalam rantai pasokan.
Kerangka kerja di atas adalah pedoman umum yang ditetapkan untuk rantai pasokan leagile yang sukses. Terdapat tiga bagian yakni:
1. Bagian kiri merinci berbagai praktik bisnis tingkat luas yang merupakan bagian dari rantai pasokan
2. Bagian kanan menyediakan alat IT untuk mendukung dan mengotomatiskan hal yang sama.
3. Bagian bawah mewakili langkah-langkah yang terlibat untuk adopsi kerangka kerja.
Penerapan kerangka kerja mencakup lima langkah yang dijelaskan di bawah ini.
Journal Review #3
Open IoT-based Telemedicine Hub and Infrastructure
Telemedicine adalah penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk menyediakan layanan kesehatan dari jarak jauh. Telemedicine meningkatkan akses ke layanan medis yang seringkali tidak tersedia secara konsisten di komunitas yang jauh. Telemedicine dirancang terbuka terhadap solusi medis pihak ketiga untuk pemindaian data tingkat komunitas ke dalam sistem perawatan kesehatan yang produktif.
Internet of Things (IoT) adalah kumpulan perangkat fisik, kendaraan, gedung, atau item lainnya dengan kemampuan jaringan yang dilengkapi oleh elektronik, perangkat lunak, dan sensor. Sistem telemedicine hub menawarkan solusi perawatan kesehatan unik untuk memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh IoT. Sistem telemedicine hub ini memiliki beberapa karakteristik yakni:
1. Menggunakan Antarmuka Pemrograman Aplikasi (API) yang umum
2. Mengintegrasikan alat kesehatan ke dalam sistem informasi rumah sakit yang ada
3. Mengumpulkan data komunitas ke dalam proses pemeriksaan medis
4. Membantu sistem informasi rumah sakit sebagai sumber data tambahan
Sistem telemedicine hub yang diimplementasikan memiliki enam modul terpisah yang memiliki ketergantungan. Modul yang diimplementasikan dan keterkaitannya digambarkan di samping. Berikut adalah cara telemedicine hub yang dapat diintegrasikan ke dalam sistem perawatan kesehatan serta bagaimana infrastruktur di sekitarnya bekerja.
Journal Review #2
A Model to Reduce the Risk of Projects Guided by the Knowledge Management Process: Application on Industrial Services
Berbagai perusahaan konstruksi, industri, ilmu komputer, dan kesehatan menggunakan manajemen risiko untuk mengembangkan aktivitasnya. Manajemen risiko digabungkan dengan manajemen pengetahuan perlu dipertahankan, disebarkan, dan dikembangkan bagi perusahaan yang berurusan dalam lingkungan global dan multikultural.
Manajemen pengetahuan adalah perencanaan yang terorganisir untuk secara efektif menangkap, mendistribusikan, dan menggunakan pengetahuan.1. Penciptaan pengetahuan2. Penyimpanan pengetahuan3. Berbagi pengetahuan4. Penggunaan pengetahuan
Manajemen pengetahuan dapat didekati dari beberapa sudut pandang:1. Sosial-organisasi2. Ekonomi3. Keuangan4. Teknis5. Manusia6. Hukum
Siklus kapitalisasi pengetahuan dipilih untuk mendukung manajemen pengetahuan dengan merangkum tugas kapitalisasi pengetahuan dalam empat langkah utama: deteksi, pelestarian, kapitalisasi, pembagian, dan aktualisasi pengetahuan strategis. Langkah-langkah ini juga mendukung kegiatan pengembangan model untuk mengurangi risiko proyek seperti yang dijabarkan di bawah.![](https://lh6.googleusercontent.com/S5GjancxxV0Oj_jgbvu5T5P9g6jMoM9g7GW_q_vTvQrAcGUUfgYZUwZMcY_NLQA0K2LFWi7bhn6ouka07nOWtGynwn_U3zpLpQq7BB-Bp-WuFx_NmmiyYLpe0eJ5u2sTN-6EWZTvYOs=w320-h181)
Meningkatkan proses inti manajemen pengetahuan untuk membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil yang diinginkan berguna dalam memodelkan risiko proyek. Selain itu, aktualisasi untuk mengelola pengetahuan baru memori proyek yang digunalan pada manajemen pengetahuan berguna untuk:1. Mengurangi risiko2. Menindaklanjuti risiko3. Menjabarkan visi proyek masa depan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen pengetahuan memungkinkan berkembangnya proses kognitif dari berbagai pelaku proyek dan mendukung perolehan pengetahuan pada tingkat risiko dengan membuat pengetahuan dari berbagai pelaku risiko.
Journal Review #1
Information Systems Road Map to Enhance Economic and Operational Reverse Logistics Performance
Praktisi berfokus pada cara untuk mencapai peningkatan kinerja yang mengarah ke rantai pasokan yang berkelanjutan, rantai pasok terbalik. Logistik terbalik (RL), dulunya dianggap sebagai pusat biaya oleh banyak organisasi, sekarang menjadi penting dalam upaya mereka untuk meningkatkan kinerja rantai pasok dan mendapat keuntungan kompetitif. Statistik menunjukkan hampir 20% dari produk yang dijual dikembalikan. Dengan peningkatan e-commerce, perusahaan berpotensi mendapat kerugian besar karena ketidakmampuan mereka untuk menangani pengembalian produk.
Data dikumpulkan melalui survei manajemen menengah ke atas dari rantai pasok di seluruh sektor industri terutama makanan dan minuman, elektronik, dan e-commerce. Belakangan ini, industri tersebut berfokus pada peningkatan kinerja rantai pasok dengan memanfaatkan indikator yang merangkum kinerja seperti:
1. Laba atas investasi
2. Pemanfaatan kapasitas
3. Pengurangan lead time dan waktu siklus
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dampak konstruksi SI terhadap RL dalam hal kinerja ekonomi dan operasional, dengan mengumpulkan data menggunakan kuesioner penelitian dari kumpulan industri yang dianggap.
Dari 900 organisasi industri yang mendapatkan kuesioner, 162 memberikan tingkat tanggapan memuaskan. Dari seluruh tanggapan, 39 tanggapan tidak valid dengan sampel yang valid menjadi 123 tanggapan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1. Untuk meningkatkan kinerja RL, organisasi perlu memiliki sistem informasi yang melayani logistik dan penciptaan nilai tapi tidak perlu berfokus untuk mensinkronisasi informasi di seluruh sumber data.
2. Organisasi perlu menargetkan penggunaan sistem umum dalam RL untuk meningkatkan penciptaan nilai bagi pengguna tapi tidak perlu untuk memiliki SI yang canggih dan terbaik dalam RL
3. Organisasi perlu memiliki jenis SI yang tepat untuk menangani operasi logistik karena berdampak pada efisiensi operasional
Penelitian ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kinerja logistik terbalik, organisasi perlu berinvestasi dalam sistem yang menciptakan nilai bagi pelanggan akhir dan mampu menangani aktivitas logistik secara efektif.
Comments
Post a Comment